Yuridisnews.com, Sidoarjo – Anggota MPR RI Fraksi Partai Gerindra H. Rahmat Muhajirin, SH melaksanakan kegiatan 4 Pilar kebangsaan di Sidoarjo , 12 Juli 2024. kegiatan ini di hadiri oleh 150 orang peserta dari bebagai kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Dalam materinya beliau menjelaskan bahwa pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. beliau juga menjelaskan tentang negara kita Indonesia, dimana negara kesatuan berbentuk republik yang kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Beliau melanjutkan “setelah tercapainya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
“Dengan sosialisasi ini, kita bertemu dengan cara yang moderat, berbangsa yang moderat, tidak menjadi radikalis, separatis atheis, komunis, karena itu semua bertentangan dengan Pancasila” ungkap Anggota DPR/MPR RI ini.
Selain itu, Rahmat Muhajirin juga berpesan agar tidak terjebak dengan anti NKRI atau yang disebutnya Indonesia phobia.
Di kesempatan yang sama, Anggota MPR RI dari dapil Jawa Timur I ini juga menggambarkan dua negara Unisoviet dan Yugoslavia yang bubar karena tidak mempunyai ideologi yang kokoh dan kuat yang disepakati oleh seluruh warga bangsanya.
“Kita beruntung punya Pancasila, Pancasila inilah dengan perjuangan seluruh pihak kemudian menjadikan indonesia tetap teguh, tegak, tetap eksis dan tidak pecah,” tambahnya.
Rahmat Muhajirin juga menjelaskan bahwa kemajuan teknologi informasi bisa berdampak pada memudarnya nilai-nilai kebangsaan, dan mempengaruhi cara pandang masyarakat. Jangan sampai kemajuan teknologi informasi komunikasi /media sosial malah disalahgunakan atau disalah artikan menjadi alat yang negatif.
“Identitas negara ini penting diperkuat dan diperkokoh dalam pergaulan internasional, jika tidak ingin kehilangan identitas aslinya,” tutup Rahmat Muhajirin. (SY/MS)