Yuridisnews.com, SURABAYA – Komisi II DPR RI dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu serentak 2024 di Hotel Garden Palace Kota Surabaya, Senin Sore 15 Mei 2023.
Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur, Gogot Cahyo Baskoro, saat membuka kegiatan itu mengatakan Komisi II DPR selaku mitra KPU menargetkan angka partisipasi pemilih meningkat. Hal itu berkaitan dengan target partisipasi pemilih secara nasional yang meningkat dari pemilu sebelumnya.
“Target partisipasi pemilih pada pemilu terakhir yakni 75 persen. Pada pemilu serentak 2024 nanti, target partisipasi pemilih secara nasional naik menjadi 77,5 persen. Sehingga butuh pendidikan pemilih,” kata Gogot.
Untuk itu, Gogot, meminta seluruh elemen masyarakat yang telah memenuhi syarat menjadi pemilih pada pemilu serentak 2024 untuk menggunakan hak pilihnya. Dan hindari konflik sosial akibat perbedaan pilihan.
“KPU RI dan Komisi II DPR RI meminta masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya. Jangan karena perbedaan pilihan maka berdampak pada hubungan sosial kemasyarakatan. Kemudian, sikapilah perbedaan pilihan dengan baik,” pinta Komisioner KPU Jawa Timur Tersebut.
“Kebetulan yang hadir ini banyak tokoh-tokoh masyarakat yang suaranya masih bisa didengarkan oleh masyarakat. Tolong untuk dikomunikasikan dengan penuh kekeluargaan,” ucap Gogot.
Sementara itu anggota Komisi II DPR RI, H. Rahmat Muhajirin, SH, menjelaskan jika angka partisipasi pemilih tinggi, Maka legitimasi pemimpin terpilih semakin kuat. Baik itu DPR, DPD, Bupati/Walikota, Gubernur maupun Presiden.
Sehingga kriteria seorang calon pemimpin kata Rahmat, harus benar-benar dipahami oleh masyarakat. Dengan begitu setelah terpilih dan menjalankan tugasnya tidak menimbulkan kekecewaan masyarakat khususnya yang telah memilih dalam pemilu serta dapat memperjuangkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Daerah Pemilihannya.
“Jadi kualitas dan kredibelitas seorang pemimpin itu penting, masyarakat harus mampu malahirkan pemimpin 2024 yang mempunyai komitmen memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pembangunan di daerah pemilihannya”, kata Rahmat Muhajirin.
Rahmat, mengungkapkan bahwa pemimpin kedepan harus punya cara pandang yang luas, jeli melihat kondisi rakyat yang tidak dilihat orang lain. “Jadi dalam pemilu 2024 masyarakat harus sadar dan ikhlas dalam memilih pemimpin, harus dilihat visi misi dan rekam jejaknya” ungkap Rahmat Muhajirin.
Rahmat Muhajirin, menambahkan pemilu kedepan tidak bisa dipungkiri jika politik uang masih akan ditemukan. Namun masyarakat harus paham dalam memilih pemimpin dengan kematangan dan hati nurani serta kepentingan besar NKRI.
Reporter : Anis
Editor : Saleh